Sabtu, 14 Juni 2025

 Esai Pengalaman Asistensi Mengajar di SDN Tawangsari 02 Belajar dan Mengajar


Program asistensi mengajar merupakan salah satu pengalaman paling berharga dalam perjalanan akademik saya sebagai calon pendidik. Selama beberapa bulan saya berkesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran di SDN Tawangsari 02, sebuah sekolah dasar negeri yang berada di lingkungan masyarakat yang hangat dan penuh semangat belajar. Program ini bukan hanya menjadi ajang untuk mengajar, tetapi juga sarana saya untuk belajar banyak hal — baik dari guru pamong, siswa, maupun lingkungan sekolah itu sendiri.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di SDN Tawangsari 02, saya disambut dengan suasana yang sederhana namun penuh semangat. Para guru di sana menyambut dengan hangat dan terbuka, memberikan arahan dan contoh nyata bagaimana proses belajar mengajar dilakukan secara nyata. Saya diajak terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari persiapan pembelajaran, mengelola kelas, hingga membantu kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam proses mengajar, saya belajar bahwa setiap siswa memiliki karakter dan kebutuhan belajar yang berbeda. Hal ini menantang saya untuk menerapkan pendekatan yang beragam, menggunakan media pembelajaran yang kreatif, serta mengembangkan cara komunikasi yang lebih efektif. Saya juga banyak belajar dari guru pamong tentang bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan namun tetap disiplin. Ternyata, menjadi guru bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga membangun kedekatan emosional dan kepercayaan dengan siswa.

Di sisi lain, saya juga belajar bagaimana menghadapi tantangan nyata di dunia pendidikan dasar. Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas yang harus dihadapi dengan inovasi dan kreativitas. Namun, keterbatasan itu justru menjadi pemicu untuk berpikir lebih solutif dan tangguh. Saya mulai menyadari bahwa semangat belajar siswa tidak sepenuhnya bergantung pada kecanggihan alat bantu belajar, melainkan dari cara guru menghadirkan pembelajaran yang bermakna.

Kegiatan ini juga memperkaya soft skills saya, seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, kerja sama tim, dan empati. Di sisi lain, hard skills saya dalam menyusun RPP, mengelola kelas, dan menyampaikan materi pembelajaran juga semakin terasah. Setiap sesi mengajar memberikan refleksi dan pelajaran baru, yang secara tidak langsung juga mengembangkan kemampuan kognitif dan pedagogik saya.

Melalui asistensi mengajar, saya menyadari pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda. Pengalaman ini menjadi bekal penting dalam merancang masa depan karier saya di dunia pendidikan. Saya pun mulai merancang rencana pengembangan diri, termasuk mengikuti pelatihan pendidikan lebih lanjut dan memperdalam keterampilan pedagogik dan teknologi pendidikan.

Pada akhirnya, pengalaman di SDN Tawangsari 02 bukan hanya tentang saya mengajar mereka, tetapi juga tentang saya belajar dari mereka. Mereka mengajarkan saya tentang ketulusan, semangat belajar, dan kekuatan dalam kesederhanaan. Saya bersyukur telah menjadi bagian kecil dalam perjalanan pendidikan mereka, dan semoga ilmu serta pengalaman ini menjadi bekal untuk melangkah lebih jauh sebagai pendidik yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar